Ichigo dan Aoi memasuki sekolah baru mereka.
"Sekolahnya luas sekali, Aoi!" kagum Ichigo.
"Uya! Luas sekali!"
Mereka pun melangkah lebih jauh.
"Kelas kita di mana?" tanya Aoi bingung.
"Tidak tahu. Kita juga belum menemukan kamar kita kan?" tanya Ichigo balik.
Dia melangkah perlahan.
Bruk!!
"Gomenne! Aku tak sengaja!" ucap Ichigo.
Dia memandang orang yang di tabraknya. Gadis cantik dan berambut coklat sepinggang.
"Kalau kau ingin menjadi idol, kau harus berjalan dengan hati-hati!"
Gadis itu pun pergi. Ichigo terus memandangi bingung.
"Ichigo! Ini kamar kita!" jerit Aoi.
"Ah, sebentar Aoi!"
Ichigo pun berjalan cepat menghampiri Aoi.
**********Kamar**********
"APA?!" jerit Aoi histeris begitu Ichigo selesai menceritakan ciri-ciri orang yang di tabraknya.
Ichigo menutup telinganya.
"Ada apa? Memang kenapa? Kenapa kau berteriak seperti itu, Aoi?" tanya Ichigo beruntun.
Aoi tampak tak mendengar. Dia sibuk memainkan Aikatsu Phone miliknya.
"Orang yang ini, bukan?" tanya Aoi sambil menunjuk gambar gadis berambut coklat di Aikatsu Phone miliknya.
"Mmm… Ya, betul!" ucap Ichigo.
"Ichigo! Apa kau tak tahu?" tanya Aoi gemas.
"Memang dia siapa?" tanya Ichigo polos.
"Dia adalah Ran Shibuki. Ahli modelling. Di juluki pedang oleh para fans-nya. Telah menjadi idol sejak kecil," jawab Aoi.
"Ooo…"
"Hanya O?"
"Lalu aku harus bilang apa?"
Aoi hanya menghela napas.**********Kelas**********
"Morning para honey-kusekalian!" seru Pak Jonny.
"Morning, pak!"
"Kita akan mengadakan kontes untuk trio. Dan kelompoknya di acak! Siapa yang ingin ikut?" tanya Jonny-sensei.
Ichigo, Aoi, dan Ran mengangkat tangan.
"Pas sekali! Jadi kalian satu kelompok ya!" seru Jonny-sensei.
Ichigo dan Aoi hanya pasrah.
**********Kantin**********
Ichigo melihat Ran duduk sendiri. Dia pun menghampiri Ran walaupun sempat di cegah oleh Aoi.
"Ran!" panggil Ichigo bersemangat.
Karena kaget, Ran tanpa sengaja menyenggol minumannya. Yang naas mengenai bajunya. Ran menggeram. Ichigo menutup mulut. Aoi membelalakkan mata.
"Hhh… Aku tak tahu kenapa aku harus sekelompok dengan kalian! Tapi yang jelas, kalian selalu membuatku sial! Aku kesal! Aku benci! Terutama kau!" omel Ran sambil menatap Ichigo tajam.
Ran pun pergi.
"Ichigo! Kan sudah ku bilang!" tegas Aoi.
"Gomenne,"
Hanya itu yang dapat di ucapkan Ichigo. Dia terlalu sedih untuk mengucapkan hal lain.
*****Malamnya*****
Ichigo merenung di taman. Dia gelisah dan merasa bersalah pada Ran.
"Kau di sini?" tanya seseorang.
Ichigo menoleh.
Deg!
RAN!!
Dia menghampiri Ichigo dan duduk di sampingnya.
"Maaf ya! Untuk yang tadi siang! Aku terbawa emosi!" ucap Ran.
"Ah, tidak! Justru aku dan Aoi yang harusnya meminta maaf. Gomenne, Ran!"
Ran tersenyum.
"Aku tak suka seperti ini!" ucap Ichigo.
"Ada apa?" tanya Ran.
"Aku tak suka kita marah-marahan seperti musuh! Kau tahu? Sejakpertama melihatmu, aku ingin berteman. Jadi, maukah kau menjadi temanku dan Aoi? Teman baik?"
Ran terdiam.
"Dengan senang hati!" jawabnya kemudian.
Ichigo tersenyum senang.
'Ini akan jadi berita menggembirakan untukAoi!' pikirnya.
=========THE END==========
Maaf jelek. Ini cerpen / Fanfic / fanfiction / oneshoot blog pertamaku.Maaf ya!Terima kasih bagi yang sudah membaca dan harap tinggalkan jejak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar